Wanita berusia 30-65 tahun melakukan tes setiap 3 tahun, atau tes HPV setiap 5 tahun, atau tes co-Pap dan HPV setiap 5 tahun. Wanita usia 65 tahun ke atas umumnya tak memerlukan adanya pap smear, meski demikian tergantung kondisi masing-masing karena faktor risiko setiap orang berbeda.
Membaca Hasil Pap Smear 1. Satisfactory for evaluation/unsatisfactory 2. Zona transformasi tampak atau tidak 3. Hasil bacaan (Sistem Bethesda 2014) Klasifikasi hasil tes pap: normal, inflamasi, ASC-US/ASC-H, AGC, L-SIL, H-SIL (memiliki algoritme tersendiri) 4. Co-testing (HPV-DNA dan sitologi) memiliki sensitivitas dan
Often, Pap smear visits include HPV tests. These are called HPV/Pap co-tests. This means the pathologist checks for precancerous cells or cancer cells (Pap test) and HPV DNA (HPV test). Cervical biopsy: You may need this procedure if you have abnormal Pap smear results. During a cervical biopsy, a provider removes cervical tissue to test it for
Secara umum, tes pap smear harus dilakukan oleh semua wanita yang telah aktif secara seksual, terlepas dari usia atau kondisi tertentu. Meskipun tidak perlu dilakukan setiap tahun, bagi wanita dengan hasil tes pap smear yang menunjukkan keabnormalan, disarankan untuk menjalani tes ini kembali setelah 6 bulan atau 1 tahun dari tes sebelumnya. Meski begitu, durasi melakukan tes pap smear bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, tergantung pada kondisi dan faktor tertentu. Wanita yang berusia di atas 30 tahun dan memiliki hasil pap smear yang normal dalam tiga kali pemeriksaan berturut-turut, dapat menjalani pemeriksaan ini lima tahun sekali saja.

Pap smear yang tidak normal. Jika hasil tes tidak normal, ini tidak berarti Anda menderita kanker. Artinya bahwa ada sel-sel abnormal pada leher rahim, beberapa di antaranya bisa menjadi prakanker. Ada beberapa tingkat sel abnormal: Setelah usia 65 tahun, kebanyakan wanita tidak memerlukan Pap smear atau tes HPV. Namun, faktor risiko setiap

qaBhs6. 160 400 218 356 421 193 200 388 476

hasil tes pap smear