Oleh Dra. DWI JARWANTI., Guru SMP N 13 Magelang Prestasi Belajar secara sederhana bisa dimaknai sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seorang siswa dengan tiga aspek di dalamnya, yaitu kognitif, affektif, dan psikomotor. Dimyati dan Mudjiono 2009 menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Prestasi belajar adalah hal mutlak yang harus dicapai siswa pada semua mata pelajaran, termasuk Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Banyak manfaat yang bisa diperoleh siswa jika mampu mempelajari dan memahami bidang IPA secara komprehensif. Adapun manfaat yang dimaksud antara lain menimbulkan rasa ingin tahu terhadap kondisi lingkungan alam; memberikan wawasan akan konsep alam yang berguna dalam kehidupan sehari-hari; ikut menjaga, merawat, mengelola, dan melestarikan alam; mempunyai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide mengenai lingkungan alam disekitar; konsep yang ada dalam IPA berguna untuk menjelaskan berbagai peristiwa-peristiwa alam dan menemukan cara untuk memecahkan permasalahan tersebut; menyadari pentingnya peran alam dalam kehidupan sehari-hari; memberikan pengetahuan untuk mengetahui perkembangan makhluk hidup dari zaman ke zaman; membantu manusia dalam pengembangan IPTEK. Manfaat tersebut di atas belum bisa dicapai secara optimal oleh siswa di sekolah, termasuk siswa di SMP N 13 Magelang. Hasil kajian dan analisis guru menunjukan bahwa nilai hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan. Persentase tingkat ketuntasan KKM hanya mencapai 32,25 persen. Minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga masih rendah. Siswa memiliki pandangan bahwa IPA merupakan mata pelajaran yang sulit dengan kuantitas materi yang sangat kompleks. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka dibutuhkan satu metode pembelajaran yang mampu mengoptimalkan prestasi belajar IPA. Adapun metode pembelajaran tepat untuk dilaksanakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati dan mengalami prosesnya, membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajarinya, kemudian hasil pengamatan dan percobaan tersebut disampaikan ke kelas untuk dievaluasi bersama. Melalui metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk belajar sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, menarik pembuktian, dan mengambil kesimpulan sendiri dari proses yang dilakukan. Tujuan metode eksperimen adalah untuk melatih siswa agar mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melalui pembelajaran eksperimen, siswa dapat terlatih dengan cara berpikir ilmiah scientific thinking. Metode eksperimen memberikan pengalaman kepada siswa untuk menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Djamarah 2006 menegaskan bahwa metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut melatih disiplin diri siswa melalui eksperimen yang dilakukannya terutama kaitannya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan dalam melakukan eksperimen; kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa melalui eksperimen yang dilakukannya sendiri secara langsung; siswa akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan hakikat kebenaran secara langsung; mengembangkan sikap terbuka bagi siswa; dan metode ini melibatkan aktivitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam pengajaran sehingga mereka akan terhindar dari verbalisme. Berdasarkan paparan tersebut diatas, maka untuk meningkatkan dan/atau mengoptimalkan prestasi belajar IPA maka guru akan melaksanakan sebuah kegiatan ilmiah yakni mengimplementasikan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA.meningkatkanhasil belajar siswa kelas V SDN Meselesek pada mata pelajaran IPA. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA I. PENDAHULUAN IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan tuntutan dari Abstract Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar cenderung menitikberatkan pada penguasaan materi secara hapalan, proses pembelajaran masih berpusat pada guru teacher centered dengan mengandalkan bahan belajar dari buku sumber yang tersedia. Proses pembelajaran IPA akan terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran, salah satu faktor yang penting yang harus diperhatikan adalah pendekatan atau strategi pembelajaran dngan memaksimalkan keterlibatan siswa dalam kegiatan mental intelektual dan sosial emosional dengan berfikir logis dan sistematis serta dapat mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri self belief dalam menemukan aturan-aturan, konsep-konsep atau rumus-rumus. Hal tersebut dapat dicobakan melakukan penelitian dengan penggunaan metode eksperimen. Metode Pembelajaran Eksperimen adalah metode yang diterapkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek yang diamati, keadaan atau proses tertentu. Pelaksanaan penelitian dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kertajaya 02 secara signifikan dengan nilai rata-rata dapat dilihat dari hasil pre tes siklus kesatu yaitu 50,00 dan siklus kedua sebesar 53,85. Serta hasil pos tes siklus kesatu 63,08; dan Siklus kedua 71,92. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada hasil pre tes siklus 1 ada 8 siswa dari 26 siswa yaitu 30,77%, pre tes siklus 2 ada 9 siswa dari 26 siswa yaitu 34,62%. Sedangkan hasil pos tes pada siklus 1 ada 16 siswa yang mencapai nilai KKM 61,54%, dan pada pos tes siklus 2 ada 23 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM 88,46%. Berdasarkan hasil tes dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal, maka penelitian ini dianggap berhasil karena hasil yang dicapai sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. Penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV sekolah dasar. Mediapembelajaran alami merupakan media pembelajaran yang sesuai dengan benda aslinya di alam.Media pembelajaran buatan merupakan media pembelajaran hasil modfikasi atau meniru benda aslinya. Media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu membelajarkan siswa SD dalam belajar IPA, antara lain : 1. Benda-benda konkrit (nyata) Benda-benda Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi dalam menyampaikan materi dari seorang guru atau tenaga pendidik kepada seorang pelajar atau biasa dikenal dengan siswa. Metode pembelajaran ini dikembangkan untuk membantu para tenaga pendidik dalam memberikan materi berdasarkan sifat atau karakteristik setiap anak. Metode pembelajaran saat ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang maksimal kepada siswa. Disamping itu, sistem pembelajaran dengan metode seperti ini juga lebih efektif daripada hanya sekedar menyampaikan materi saja. Sering bingung dengan metode pembelajaran siswa? Atau kamu belum tahu bagaimana metode belajar mengajar yang baik? Yuk, Kamu bisa baca lebih lanjut mengenai metode pembelajaran dan ruang lingkupnya disini. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli1. Agus Supriyono2. Husnaeni3. Prawiladaga4. Nana Sudjana5. Ahmadi6. Gerlach dan EllyMedia Pembelajaran1. Media Pembelajaran Audio2. Media Pembelajaran Visual3. Media Pembelajaran Audio VisualMacam – macam Metode Pembelajaran1. Ceramah2. Diskusi3. Demonstrasi4. Tanya Jawab5. Resitasi6. Eksperimental7. Study Tour8. Latihan9. Problem Solving10. Metode Mengajar Beregu11. Metode Mengajar Sesama Teman12. Jigsaw13. Contextual Teaching and Learning Context CTL Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli Sumber 1. Agus Supriyono Dalam bukunya menjelaskan, metode pembelajaran adalah suatu pola sebagai rancangan atau pedoman dalam melakukan perencanaan pembelajaran selama di kelas. 2. Husnaeni Mendefinisikan metode pembelajaran sebagai suatu model pembelajaran yang telah disiapkan dari awal hingga akhir oleh guru yang akan mengajarkannya di kelas. 3. Prawiladaga Juga menyebutkan apabila metode pembelajaran adalah suatu urutan atau prosedur sekaligus cara yang seorang guru gunakan untuk dapat melaksanakan tujuan dari proses pembelajaran. Atau dengan kata lain, metode pembelajaran ini dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 4. Nana Sudjana mendefinisikan metode pembelajaran sebagai cara guru dalam melakukan hubungannya dengan siswa ketika terjadi proses belajar mengajar. 5. Ahmadi Metode pembelajaran adalah bentuk pengetahuan tentang berbagai cara dalam mengajar, yang kemudian dilakukan oleh seorang pengajar. 6. Gerlach dan Elly Memiliki pandangannya sendiri dalam menjelaskan metode pembelajaran, yaitu tentang rencana sistematis dalam menyampaikan informasi. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, bisa diambil kesimpulan jika metode pembelajaran adalah cara strategis dalam menyampaikan materi pengajaran dari seorang pendidik atau pengajar kepada para pelajar atau siswanya, serta untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Tidak hanya itu, metode pembelajaran memiliki beberapa karakteristik didalamnya, yaitu bersifat luwes atau fleksible. Ini artinya setiap metode harus memiliki sisi penyesuaian dengan sifat atau watak dari murid serta materi yang diajarkan. Seorang guru harus mampu menerapkan metode pembelajaran secara fungsional atau bentuk teori dan praktik dapat memberikan kemampuan praktis untuk siswanya. Selain itu, tenaga pendidik juga harus mampu mengembangkan materi tanpa menguranginya, dengan cara memberikan keleluasaan atau kesempatan murid dalam menyampaikan pendapatnya. Media Pembelajaran Sumber Secara umum, media pembelajaran adalah alat bantu untuk melakukan proses pengajaran guna memudahkan pemahaman dalam menyampaikan informasi melalui berbagai sarana. Dalam proses belajar mengajar, memang tidak selalu dibutuhkan media didalamnya. Namun, tidak ada salahnya apabila seorang pengajar mempunyai kemampuan kreativitas dengan memberikan beberapa media pembelajaran untuk meningkatkan tingkat pemahaman dan antusiasme siswa. Ada banyak media yang bisa dimanfaatkan dalam proses ini, tidak perlu yang rumit atau susah. Coba kita lihat ada benda apa di sekitarmu, jika kamu sadar kamu pasti akan menemukannya dengan mudah. Dalam hal ini, ada beberapa macam media pembelajaran, diantaranya adalah sebagai berikut 1. Media Pembelajaran Audio Sumber Media pembelajaran audio adalah model pembelajaran dengan memanfaatkan suara sebagai alat bantu pengajaran. Contohnya, ketika seorang guru bahasa Inggris melakukan proses belajar mengajar. Guru ini dapat menggunakan media audio seperti fasilitas laboratorium bahasa untuk mengasah kemampuan listening atau pendengaran siswa dalam memahami percakapan bahasa inggris. 2. Media Pembelajaran Visual Sumber Berbeda dengan media pembelajaran audio, media ini lebih menekankan pada penglihatan atau kretivitas visual. Untuk menyiapkan media pembelajaran visual tidak terlalu sulit, atau bahkan biasanya sudah disiapkan oleh media – media elektronik saat ini seperti fitur yang terdapat di laptop. Sebagai contoh, penggunaan grafik, chart, poster, atau gambar menarik lainnya. Melalui media tersebut, guru bisa menyisipkan materi yang disampaikan sehingga terkesan lebih menarik dan siswa juga lebih bersemangat untuk belajar. Tidak hanya itu, kamu sebagai guru juga bisa menggunakan power point dengan alat bantu LCD dan projector untuk menampilkan slides yang telah kamu siapkan. 3. Media Pembelajaran Audio Visual Sumber Seperti namanya, media pembelajaran jenis ini menggabungkan dua media yaitu audio dan visual. Untuk menggunakan media audio visual, mungkin kamu bisa mencarinya dari internet jika ingin lebih mudah dan cepat. Contohnya, guru jika ingin memberikan contoh suatu peristiwa, bisa mencari permisalan dari internet dan diunduh atau langsung saja ditampilkan berupa video talkshow atau yang lainnya kepada para siswanya. Sumber Apabila kamu adalah salah satu dari tenaga pengajar di Indonesia, jangan lagi bingung dengan metode – metode saat ini. Mengapa demikian? Karena terdapat banyak jenis metode pembelajaran yang bisa kamu gunakan untuk mengajar para siswa berdasarkan kriteria masing-masing jenis metode pembelajarannya. Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut macam-macam metode pembelajaran yang bisa diterapkan 1. Ceramah Sumber Metode pembelajaran ceramah ini merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dan paling lama dikenal oleh setiap tenaga pengajar. Dalam metode ini, seorang pengajar dituntut untuk menyampaikan informasi lebih banyak daripada mempertimbangkan feedback dari siswa. Sistem pembelajaran metode ini hanya berpusat pada guru dalam menjelaskan materi, serta bentuk komunikasi lisan dari guru kepada siswanya. Metode pembelajaran ceramah ini memiliki kelemahan dan kelebihan didalamnya. Kelemahan metode ini adalah hanya berfokus pada sang pengajar dan siswa cenderung pasif atau mendengarkan materi yang telah disiapkan dan dituturkan oleh sang pengajar. Di sisi lain, kelebihan metode ini justru memberikan materi yang sangat jelas dari guru. Siswa disini akan mendapat materi yang benar dan jelas. Apabila dibandingkan dengan sistem belajar mandiri, dimana siswa didorong untuk mencari dan memahami materi sendiri, siswa memiliki kemungkinan untuk mendapat kesalahpahaman dalam mendapat pengetahuan, sehingga sistem ceramah ini lebih disarankan. Seiring berjalannya waktu, metode ceramah ini mengalami perkembangan dengan menggabungkan metode tanya jawab yang bervariasi didalamnya, sehingga pembelajaran dua sisi masing-masing dari siswa dan guru dapat tercapai dengan lebih baik. 2. Diskusi Sumber Metode pembelajaran jenis ini berbanding terbalik dengan metode ceramah sebelumnya, karena lebih memfokuskan memahami materi pada siswa. Biasanya, guru membagi anggota kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian menyuguhkan suatu persoalan atau permasalahan dimana siswa atau kelompok tersebut harus menemukan jawabannya. Melalui metode diskusi, secara tidak langsung siswa akan memahami materi yang disampaikan. Mereka langsung melakukan praktek untuk menemukan solusi dari persoalan tersebut. Siswa disini dituntut untuk aktif dalam mengemukakan pendapat mereka meskipun diantara sesama teman kelompok, sehingga secara tidak sadar ini juga melatih tingkat percaya diri mereka dalam berfikir kritis. Metode pembelajaran diskusi ini juga memiliki manfaat didalamnya, yaitu melatih siswa untuk saling menghormati setiap opini yang diberikan oleh temannya. Jika ada banyak perbedaan pendapat dalam satu kelompok, mereka harus menahan dirinya masing-masing untuk mempertimbangkan pendapat teman yang lain atau dengan kata lain mereka menerapkannya dengan cara musyawarah. Selain itu, suasana kelas juga lebih hidup dengan mendengarkan pendapat masing-masing kelompok didalamnya. 3. Demonstrasi Sumber Model pembelajaran demonstrasi adalah metode menjelaskan suatu peristiwa atau materi tentang prosedur dengan cara mencontohkannya. Tentu, model demonstrasi ini memiliki kelemahan didalamnya yaitu terlalu memakan waktu dalam penyampaiannya. Selain itu, tidak semua materi bisa diterapkan dengan metode ini. Meskipun demikian, sisi positifnya adalah siswa akan lebih tertarik dan fokus dalam memahami materi yang disampaikan. 4. Tanya Jawab Sumber Metode tanya jawab adalah metode yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan dari guru kepada siswa atau siswa yang memberikan pertanyaan ke guru. Metode ini menyampaikan materi melalui pertanyaan dan jawaban yang diberikan, dan memiliki jangkauan persoalan yang lebih luas. Manfaat dari metode ini adalah bisa mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi, dan memberikan stimulus siswa untuk merespon setiap aktivitas, serta guru juga bisa mengevaluasi apa hal – hal atau materi yang sekiranya sudah dan belum dipahami oleh murid. 5. Resitasi Sumber Metode Pembelajaran Resitasi biasa juga disebut dengan metode pembelajaran penugasan merupakan model pengajaran dengan memberikan tugas diluar jam kelas kepada siswa. Guru memberikan tugas untuk memahami materi lebih lanjut di rumah masing-masing, kemudian ketika sesampainya di kelas siswa diharapkan bisa menjelaskannya didepan teman – temannya. Kelemahan dari model ini terjadi apabila peserta didik memiliki sifat malas, maka terdapat kemungkinan kalau dia akan mengerjakan tugas dengan menyalin bahkan tidak melakukannya. Di sisi lain, kelebihan dari sistem resitasi yaitu akan membiasakan siswa bertanggungjawab terhadap tugasnya sendiri, serta memiliki inisiatif untuk mempelajari materinya sendiri tanpa menunggu proses pembelajaran di kelas bersama tenaga pendidik. 6. Eksperimental Sumber Metode pembelajaran eksperimental juga biasa disebut dengan metode percobaan. Metode ini menuntun sang pendidik untuk melakukan percobaan dan memberikan pegalaman kepada murid. Contohnya, melakukan percobaan pencampuran warna. Guru bisa mencoba melakukan pencampuran dua warna berbeda dan menghasilkan warna baru. Terkait materi warna tersebut, siswa akan mendapat pengalaman atas percobaan yang telah mereka lakukan. Kelemahan dari metode pembelajaran ini adalah terdapat kemungkinan untuk siswa atau murid untuk takut melakukan percobaan tersebut. Bisa saja mereka takut kotor dan lain sebagainya. 7. Study Tour Sumber Metode pembelajaran study tour merupakan variasi dari berbagai jenis model pembelajaran yang ada. Metode ini membawa para siswanya untuk berwisata keluar, dan mengenalkan hal – hal baru kepada mereka. Contoh pelajaran yang bisa dilakukan dengan metode ini adalah pelajaran sejarah, guru bisa membawa muridnya untuk melakukan wisata atau perjalanan menuju museum. Selain memberikan pengalaman yang mnyenangkan dan tidak membosankan, siswa juga akan merasa lebih paham terhadap materi karena bisa melihat secara langsung bukti sejarah yang ditampilkan. Namun, metode ini tidak selalu bisa diterapkan di seluruh jenjang kelas. Mungkin hanya bisa untuk yang tingkatnya sudah tinggi, atau bisa saja untuk anak – anak dengan dampingan orang tua. 8. Latihan Sumber Metode latihan juga biasa disebut dengan metode pembelajaran drill. Metode jenis ini dilakuakn oleh guru dengan memberikan berbagai macam latihan kepada siswanya. Seperti namanya, latihan berarti pengulangan atau diulang-ulang secara terus menerus. Kelebihan dari metode pembelajaran drill ini adalah memberikan kesiapan atas keterampilan siswa, serta memberikan pengetahuan yang luas kepada mereka. Sedangkan kekurangan dari model jenis ini adalah siswa akan mudah merasa bosan, dan tidak meningkatkan tingkat kreativitas mereka. 9. Problem Solving Sumber Metode pembelajaran problem solving merupakan suatu strategi mengajarkan materi dengan memberikan permasalahan berupa pertanyaan atau pernyataan terkait oleh tenaga pendidik. Secara tidak langsung, siswa dihadapkan situasi permasalahan dan harus memecahkannya. Kelebihan dari metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dalam menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Namun, kelemahannya adalah proses pembelajaran yang memakan waktu untuk menunggu siswa dalam menemukan jawaban, serta tidak selalu materi atau pelajaran bisa memunculkan suatu permasalahan untuk diselesaikan. 10. Metode Mengajar Beregu Sumber Metode menagajar beregu ini dilakukan oleh beberapa guru atau tenaga pengajar dalam satu kelas, dengan setiap pengajar memiliki tugas berbeda didalamnya. Untuk penilaiannya, biasa dilakukan dengan cara melakukan ujian lisan melalui beberapa guru tersebut, sehingga hasil penilaian tidak hanya ditentukan oleh satu orang guru saja. 11. Metode Mengajar Sesama Teman Sumber Sepanjang proses pangajaran, pasti terdapat waktu dimana siswa bisa memahami materi yang disampaikan melalui temannya. Nah, disini peran metode mengajar teman diterapkan. Metode ini juga biasa disebut dengan metode peer teaching, yaitu siswa diminta untuk menyampaikan atau menjelaskan materi kepada temannya. Selain memberikan penjelasan kepada sesama teman, proses assessment atau penilaian juga dilakukan oleh temannya sendiri. Model ini lebih cocok untuk diterapkan di tingkat tinggi, karena siswa cenderung memiliki kemampuan yang hampir sama. 12. Jigsaw Sumber Metode pembelajaran jigsaw dilakukan dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok dan memberikannya sub bahasan atau topik yang akan mereka dalami. Masing-masing kelompok ini terdapat 4 hingga enam orang, dan mereka kemudian mendiskusikan sesuai materinya masing-masing. Setelah itu, dari kelompok tersebut mereka harus menentukan satu orang ahli yang akan digabungkan dengan para ahli dari kelompok yang lain. Melalui kelompok para ahli tersebut, mereka berdiskusi saling menjelaskan materinya masing-masing dan kembali lagi ke kelompoknya untuk disampaikan lagi. Baru kemudian mereka menjelaskan didepan kelas. 13. Contextual Teaching and Learning Context CTL Sumber Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL merupakan proses pembelajaran dengan penerapan atau pengaplikasian materi pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor siswa sehingga mereka berlatih untuk lebih kritis dalam menangkap setiap materi. Manfaat dari metode ini adalah siswa akan lebih ingat dan materi yang diajarkan juga akan lebih diserap. Mengapa demikian? Karena materi tersebut sangat berkaitan bahkan mereka terapkan di kehidupan mereka. Dalam hal ini, guru dituntut agar bisa memberikan relasi atau hubungan atas materi yang ia sampaikan dengan kehidupan fakta dan memberikan penjalasan terkait keterlibatan siswa. Oleh karena itu, melalui metode ini siswa tidak hanya mengingat materi secara jangka pendek tetapi juga mengimplementasikannya ke area yang lebih luas lagi, seperti kehidupan nyata. Demikian uraian singkat tentang metode atau model – model pembelajaran yang bisa kamu terapkan di kelas. Tentu masing – masing dari sekian jenis pembelajaran tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya sendiri, tinggal bagaimana kamu menyeseuaikannya dan membuat perancangan yang matang dengan kondisi atau situasi yang ada di kelas saja.
pembelajaranyang berisi keterampilan proses dimana siswa dapat melibatkan seluruh indera yang dimilikinya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar yang diperlukan harus sesuai dan dapat menunjang pembelajaran IPA serta mampu membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Bahan ajar juga harus sistematis dan menarik yang
p>Pembelajaran di dalam kelas merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh guru, keberhasilan guru dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya performansi guru dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam pembelajaran menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedang keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang diciptakan guru. Dalam pembelajaran IPA, guru harus memanfaatkan berbagai fasilitas dan sumber belajar yang berorientasi pada keterampilan proses dengan mengadakan pengamatan dan penelitian sehingga siswa akan aktif dan kreatif untuk menemukan suatu konsep dalam IPA selanjutnya siswa menjadi aktif dan asyik sehingga belajar IPA akan menyenagkan. IWqnt4. 313 425 237 75 164 394 209 406 58metode pembelajaran ipa yang menarik
![]()